Sabtu, 18 Desember 2010

Memahami Karakteristik Anak Sekolah Dasar dan Cara Penerapan Mengajar yang Efektif

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar, guru diharapkan mampu menguasai berbagai hal. Dapat menguasai segala macam, tidak hanya menguasai materi yang ada. Guru juga dapat menguasai medan, dalam artian dapat menguasai berbagai macam sifat yang ada pada diri si peserta didik. Dari kalangan orang yang berbeda, mulai status social, cara pandang pendidikan dan masih banyak lagi.
Diharapkan guru mampu beradu kreativitas dalam mengajar, apalagi bentuk pengajaran pada anak sekolah dasar. Semakin harus berfikir dua kali lipat untuk membuat anak itu lebih nyaman dan mampu menerima materi. Disini penulis menyusun makalh ini agar guru dapat terbantu dalam proses belajar mengajar.
Sudah tidak asing lagi dalam sebuah pembelajaran yang paling berperan adalah guru. Secara garis besar dan secara umum guru bertugas untuk menyampaikan atau mentransfer ilmu yang mereka punyai kepada murid-muridnya. Secara langsung dan tidak langsung teori dan system pengajaran dan pembelajaran berkesinambungan untuk memenuhi aspek dan tujuan seuah pendidikan. System pengajaran adalah system dimana proses penyampaian sebuah pembelajaran, sedang system pembelajaran adalah proses mempelajarai sebuah pelajaran.
Jelas sudah bahwa pembelajaran dan pengajaran saling berkesinambungan, jika salah satu tidak tercapai maka tidak akan tercapai titik klimaks. Tugas guru itu sendiri bagaimana si murid menerima seluruh materi yang guru sampaikan, jelasnya kurikulum yang berlaku.
Sekarang pertanyaannya bagaimanakah metode yang harus digunakan. Retorika seperti apakah yang tepat yang digunakan guru untuk muridnya. Agar mencapai sebuah tujuan pendidikan. Apalagi yang diihadapi adalah murid sekolah dasar yang rata-rata umurnya sekitar 6-12 tahun. Karakter mereka yang selalu ingin diperhatikan, suka bergerak, suka bertanya membuat guru atau pengajar ini bingung harus menggunakan retorika pengajaran yang seperti apa.
Disini penulis akan memaparkan tentang cara atau retorika dan teori untuk melaksanakan sebuah pengajaran. Jangan hanya menganggap mengajar itu mudah dan jangan suka meremehkan anak-anak tersebut. Generasi penerus bangsa ada di tangan mereka. Bayangkan mereka yang punya potensi cukup baik sedangkan gurunya atau pengajarnya menyampaikan materi pengajaran hanya asal-asalan. Tentu hasilnya pun juga asal-asalan seperti itu tugas dari guru. Bagaimana nasib bangsa jika anak bangsanya telah tertinggal jauh.
Permasalahn seperti ini sangat rentan. Guru menganggap remeh, mereka hanya berpikir menyampaikan materi atau lebih simpelnya menyampaikan kurikulum yang telah ada. Disamping itu murid jarang mendapat perhatian yang khusus dari guru, jarang mendapat nasehat-nasehat yang sesuai dengan norma-norma dan agama. Kalau hal ini dibiarkan terus menerus akan susah terwujud masyarakat Indonesia yang mempunyai jati diri Indonesia, karena pada awalnya sudah tidak ada penerapan seperti itu.

1.2 Masalah
a. Bagaimana sifat peserta didik (anak SD) ?
b. Bagaimana cara pendekatan terhadap anak SD ?
c. Apa kunci pendidikan yang baik ?
d. Bagaimana praktek pengajaran yang tepat untuk mencapai kurikulum agar anak tidak bosan dan cepat mengingatnya ?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui sifat peserta didik (anak SD)
b. Mengetahui cara pendekatan terhadap anak
c. Mengetahui kunci pendidikan yang baik
d. Mampu mengapikasikan pengajaran yang efektif untuk anak SD










2. PEMBAHASAN
2.1 Karakter anak
Keberagaman sifat anak-anak membuat kita berfikir ulang untuk dapat mengarahkan tingkah merekan tentunya ke tingkah laku yang baik. Mereka mempunyai potensi yang besar. Dan alangkah bijknya tingkah laku mereka di arahkan ke aturan-aturan dan norma-norma. Banyak sifat yang mendasar pada diri anak. Antara lainnya : anak aktif dalam bertanya, bergerak, berimajinasi, mereka sering melakukan hal semaunya sendiri, suka hal-hall yang baru, menarik dan dapat membuat mereka senang. Minta perhatian yang lebih terkadang dengan melakukan hal-hal yang kita anggap ”nakal”. Padahal mereka hanya ingin mendapat perhatian yang lebih dari orang di sekitarnya. Seperti jil, anak sering melakukan itu, diam-diam mencubit agar kita mresponnya. Memang hal-hal tersebut membuat kita muak dan terkadang ingin marah dengan tingkah mereka yang seperti itu. Tapi kembali lagi dalam sifat anak yang cenderung aktif dalam semuanya. Apa bisa dihilangkan, tentu hanya satu jawabannya ”tidak”. Terus pertanyaannya apakah kita pantas marah kepada mereka. Anda dapat menjawabnya sendiri.
Sifat-sifat di atas membuat guru selaku pendidik dan orang tua selaku orang yang bertanggung jawab atas diri anak tersebut, berfikir bagaimana membuat siafat-sifat mereka menjadi positif atau dapat dikatakan berguna bagi masyarakat. Kita dapat mengarahkan anak untuk bersikap yang sewajarnya dan dapat mencapai prestasi. Dengan karakternya yang suka bertanya, suka berbicara. Kita dapat mengarahkannya dengan mengajarinya membaca puisi, bercerita dengan itu maka anak dapat mengeksplor sifat yang menurut kita berlebihan ke arah yang relevan.
Sedangkan sifat anak yang aktif dalam bergerak, kita juga dapat mengaplikasikannya. Sifat suka bergerak ini adalah sifat yang ada pada seluruh anak. Anak tidak dapat duduk manis diam dalam jangka waktu 2 jam. Anak akan bergerak kesana kesini. Di dalam kelas jika seperti itu, jelas guru mengajar akan susah mengendalikan kelas. Dan pada akhirnya guru akan membentak. Dalam psikis anak, jika anak sering mendapati bentakan akan berdampak buruk pada anak. Anak akan cenderung murung dan ada pula yang cenderung semakin memberontak. Sifat anak yang suka bergerak ini dapat kita aplikasikan ke hal-hal yang positif, jika di luar ruangan. Kita dapat mengajak mereka bermain, tidak hanya bermain untuk senang-senang namun kita dapat mengolah permainan itu secermat mungkin dengan tujuan mengasah ketangkasan, kecerdasan mental dan sebagainya. Sedangkan pengapikasian dalam kelas anak kita ajak untuk lebih aktif, tidak hanya guru yang menerangkan di depan. Anak dapat alngsung kita ajak untuk mempraktrekkan apa yang telah guru terangkan. Pembelajaran seperti ini bisa dilakukan di luar ruangan kelas.
Itulah sifat-sifat umum yang ada pada anak sekolah dasar. Kita harus menyadari bahwa anak juga membutuhkan pengawasan dan perhatian yang khusus agar anak tidak dalam kriteria anak yang tidak terurus.
Selain sifat-sifat yang telah dipaparkan di atas, beriktu ini adalah hasil penelitian sifat-sifat dari anak sekolah dasar :
1. Selalu tergesa-gesa dalam mengerjakan segala sesuatu
2. Tidak menghargai proses, yang penting adalah hasil
3. Mudah bosan
4. Belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah
5. Berimajinasi tinggi
6. Imitasi, selalu meniru dan mencontoh tingkah orang yang lebih tua darinya atau tokoh idolanya
7. Apa yang dia lihat itu yang dia yakini
8. Suka berkelompok dengan teman-teman sebayanya
9. Selalu ingin tahu berbagai hal yangbaru di dengar/di lihatnya
10. Selalu melebih-lebihkan sesuatu yang dibicarakan
11. Bangga dengan sesuatu yang dimilikinya (suka pamer)
12. Lebih menuruti apa yang dikatakan gurunya
13. Cara berfikirnya sederhana
14. Egois
15. Suka mencari perhatian
16. Susah diatur
17. Suka mempengaruhi teman yang lain
18. Masih butuh diperintah untuk melakukan beberapa kegiatan
19. Mudah tertarik / antusias



2.2 Pendekatan pada anak sekolah dasar
Dengan pendekatan, kita akan mengatahui bagaimana cara anak untuk berfikir, mencerna sebuah perkataan, bertingkah laku dan masih banyak lagi. Pendekatan-pendekatan sering dilakukan oleh guru dan orang tua. Dalam aspek pendekatan ini ada yang berhasil bahkan ada pula yang kurang mencapai suatu tujuan.
Cara efektif untuk melakukan pendekatan terhadap anak adalah dengan memahami si anak dan sebisa mungkin kita masuk alam dunia mereka. Memahami si anak, di atas tadi sudah ada pemaparan karakteristik anak. Mereka cenderung aktif dalam segala hal. Sebagai guru dan orang tua wajib memahami karakteristik mereka, kalau kita sudah dapat memahami mereka akan enak dalam berkomunikasi. Sistem pendekatan yang efektif adalah dengan cara mengajak anak berbicara, kita ajak berkomunikasi secara wajar artinya kita tidak hanya terus bertanya, biarkanlah si anak bercerita tentang dirinya. Mungkin kita memerlukan pancingan sebuah pertanyaan agar mereka bercerita. Contoh, setelah si anak pulang sekolah ibu menanyakan bagaimana kegiatan di sekolah hari ini. Dia akan menjawab dengan senang karena dia merasa diperhatikan, kalau pun tidak begitu di respon kita dapat menanyakan hl yang lain, misalnya ”kenapa kok murung, ada yang berbeda?” dengan sendirinya dia akan bercerita. Begitu seterusnya, terkadang sebelum kita bertanya pada mereka, si anak sudah bercerita dahulu, karena sudah terbiasa mereka dengan bercerita.
Dengan banyak berkomunikasi dengan anak, kita dapat mengetahui seperti apakah sifat mereka. Sehingga ketika orang tua memutuskan ”kelak kan jadi apa” orang tua dapat membuat metode-metode yang mampu mencapai apa yang mereka inginkan, dengan kata lain orangtua akan mendidik sesuai apa yang akan mereka inginkan. Berkomunikasi ini sangat penting. Orang dewasapun sering membutuhkan sharing apa lagi anak-anak yang sering menemukan hal-hal baru. Jika mereka menemukan hal-hal baru kita tidak mengarahkan bahkan kita tidak memahami si anak maka anak akan dapat terkontaminasi, mereka mencari jawaban pertanyaan dari luar karena sifatnya yang ingin tau. Dan jawaban dari luar itu pun belum tentu sesuai dengan cara pandang agama, norma, dan aturan.
Yang kedua adalah dengan cara kita masuk dalam dunia mereka, cara mereka berfikir, cara mereka mengaplikasikan dan cara mereka mengekspresikan diri. Maksud di sini adalah dimana guru dan orang tua dapat mengikuti alur kegiatan si anak. Anak cenderung suka bermain, sebagai orang tua harus bisa ikut bermain. Sehingga mengetahui apa yang mereka butuhkan, mereka senangi, mereka respon kita dapat menangkapnya.
Biarkan anak mengembangkan pemikiran mereka, mereka bercerita. Biarkan mereka bercerita, karena itu aspek salahsatu komunikasi. Ketika mereka bercerita dengarkan, jadi pendengar setianya. Dan ketika si anak mengalami pembelokan dalam berfikir, maka orangtua dan guru wajib meluruskan, namun jangan terlalu menyalahkan. Berbicara dengan baik, biarkan mereka juga berfikir sendiri. Caranya, memberikan gagasan-gagasan yang mencakup masalah, kemudian kita memberikan pertanyaan yang akhirnya memperoleh titik temu.
Orangtua dan guru wajib memberikan kebebasan anak untuk bermain, kalau dalam usia dini anak dibiarkan bermain sesukanya dan diberikan fasilitas yang memadai. Sedang ketika di sekolah dasar, ada waktu sendiri ketika anak bebas bermain. Ketika di sekolah ada jam istirahat, itu berguna agar siswa siswi tidak jenu dengan situasi belajar.
Didalam pendekatan-pendekatan ini. Guru dan orang tua dianjurkan lebih aktif dalam segala hal. Dapat memahami anak dan dapat ikut serta dalam dunia mereka. ”Anak bagaikan buku, mereka perlu dibaca” begitulah anak, mereka tidak akan mengekspresikan dirinya sendiri tanpa kita memancingnya dulu. Anak yang penuh keunikan yang sangat beragam.
2.3 Kunci pendidikan yang baik
Sekolah telah menyediakan serangkaian materi untuk mendidik seorang anak hingga dewasa termasuk perkembangan dirinya. Namun, tanggung jawab pendidikan bukan semata-mata menjadi tanggung jawab sekolah. Kunci menuju pendidikan yang baik adalah keterlibatan orang dewasa yaitu orang tua yang penuh perhatian. Jika orangtua terlibat langsung dalam pendidikan anak-anak di sekolah, maka prestasi anak tersebut akan meningkat. Setiap siswa yang berprestasi dan berhasil menamatkan pendidikan dengan hasil baik selau memiliki orangtua yang bersikap mendukung. Apa yang dapat dilakukan oleh orangtua bagi anaknya setelah mereka memasuki pendidikan di sekolah? Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orangtua agar anaknya dapat berprestasi di sekolah.
Dukungan Orangtua
Peran orangtua sangat besar, dimana anak dapat berkomunikasi dengan orangtuanya dapat mengungkapkan keluh kesahnya. Secara psikis anak sangat tergantung oleh orangtuanya. Ketika berada dalam lingkungan yang baru, pasti si anak akan merasa kurang percaya diri dan lebih cenderung murung karena anak susah beradabtasi dengan lingkungan yang menurutnya masih asing. Dalam permasalahan ini orangtua harus memberikan motivasi agar anak mereka berani dalam sebuah lingkungan baru. Sekarang bagaimana jika dalam proses pembelajaran tugas orangtua dalam memberikan dukungan agara anak tidak malas untuk belajar dan sekolah. Dukungan adalah sebuah motivasi, agar anak dapat mngerjakan suatu hal dengan senang bukan karena terpaksa. Memberi semangat anak agar tetap belajar tanpa meninggalkan kegiatan bermainnya. Orangtua dapat memberikan catatan, ”kamu belajar yang rajin, nanti mama ajak kamu ke pasar malam” seperti itu.
Orangtua sebaiknya memberi perhatian kepada anak-anak mereka dan menanamkan kepada mereka nilai dan tujuan pendidikan. Mereka juga berupaya mengetahui perkembangan anak mereka di sekolah. Caranya adalah dengan berkunjung ke sekolah untuk melihat situasi dan lingkungan pendidikan di sekolah. Menaruh minat terhadap aktivitas sekolah akan secara langsung memepengaruhi pendidikan anak anda.
Dan orangtua wajib memberikan motivasi terhadap ankanya. Agar anak selalu merasa harus memberikan yang terbaik untuk dia. Dengan cara memberikan sebuah kata-kata atau biasa disalurkan dengan memberikan hadiah jika mereka berprestasi. Hal ini cukup mudah dalam penerapan kehidupan nyata.
Kerjasama dengan Guru
guru merupakan orangtua kedua di sekolah, maka proses pertumbuhan anak tergantung juga dengan peranan guru. Tidak selamanya orangtua dapat menjaga anaknya di sekolah. Dengan adanya guru, disamping guru adalah menutur siswa atau peserta didik. Guru juga berkewajiban untuk menjaga tumbuh kembangnya anak. Mereka adalah murid-muridnya yang harus dijaga dan diasuh dengan baik, layaknya ibu orangtua sebagai anak. Namun guru juga harus menggunakan pertimbangan orangtua agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Biasanya bila timbul masalah-masalah gawat, barulah beberapa orangtua memghubungi guru anak-anak mereka. Sebaiknya, orangtua perlu mengenal guru di sekolah dan menjalin hubungan yang baik dengan mereka. Berkomunikasilah dengan guru untuk perkembangan anak anda. Guru juga perlu diberitahu bahwa anda memandang penting pendidikan anak anda di sekolah sebagai bagian kehidupannya. Ini akan membuat guru lebih memperhatikan anak anda. Hadirilah pertemuan orangtua murid dan guru yang diselenggarakan oleh sekolah. Pada pertemuan ini, anda memiliki kesempatan untuk mengetahui prestasi akademis anak anda serta perkembangan anak anda di sekolah.
Jika seorang guru mengatakan hal yang buruk mengenai anak anda, dengarkan guru tersebut dengan penuh respec, dan selidiki apa yang ia katakan. Anda juga dapat menanyai guru-guru di sekolah, mengenai prestasi, sikap, dan kehadiran anak di sekolah. Jika seorang anak sering bermuka dua, maka penjelasan dari guru bisa jadi mengungkap hal-hal yang di sembunyikan anak anda saat bersikap manis di rumah.
Dengan pendekatan terhadap guru kita jadi mengetahui sikap dan sifat anak di luar rumah. Terkadang memang sikap anak dan sifatnya tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan di rumah. Dengan komunikasi secara intensif dengan guru ini orang tua akan dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi. Jangan sampai terjadi komunikasi atau hubungan yang buruk antara guru dengan orang tua murid. Karena jika terjadi seperti itu maka, muridnya yang akan terkena imbasnya.
Sediakan waktu untuk anak
Selalu sediakan waktu yang cukup banyak bagi anak anda. Jika anak pulang sekolah, umumnya mereka cukup stres dengan beban pekerjaan rumah, ulangan, maupun poblem lainnya. Sungguh ideal jika orangtua misalnya seorang ibu berada di rumah pada saat anak-anak di rumah. Seorang anak akan senangbercerita ketika pulang sekolah seraya mengeluarkan semua keluhan dan bebannya kepada orangtua. Bisa jadi mereka mulai menceritakan teman-temannya yang nakal yang mulai menawari rokok dan narkoba. Anda bisa segera tanggap dengan hal tersebut jika anda menyediakan waktu bagi anak-anak anda.
Dalam hal ini, lebih di tekankan pada orangtua agar selalu ada ketika anak dirumah, apalagi seorang ibu. Dalam usia sekitar 6-12 tahun, mereka tidak jauh dari kebiasaan bercerirta. Mereka senang sekali bercerita, aalangkah baiknya jika orangtua mendengarkan apa yang ingin anak ceritakan. Agar anak merasa bahwa dirinya itu masih diperhatikan dan dibutuhkan dalam keluarga.
Setiap hari jelas anak mendapat tugas rumah. Mereka sering jenuh dan biasanya ketika mereka tidak bisa mereka cenderung untuk malas mngerjakannya. Itulah sebabnya sebagai orangtua dapat membantu anak dalam belajar juga. Biarkan anak anda lebih dekat dengan anda karena itu akan lebih membantu anda dalam mengatasi jika anak mendapat problem.

Awasi kegiatan belajar di rumah
Tunjukkan anda berminat pada pendidikan anak anda. Pastikan anak-anak anda sudah mengerjakan pekerjaan rumah (PR) mereka. Wajibkan diri anda untuk mempelajari sesuatu bersama anak-anak anda. Membacalah bersama-sama mereka. Jangan lupa jadwalkan waktu setiap hari untuk memeriksa pekerjaan rumah anak anda. Kendalikan waktu menonton tv, internet dan bermain game dari anak-anak anda.
Dengan seperti itu maka anak akan lebih terkontrol dan terarah. Bukannya dalam bermain anak dibatasi, namun kita harus dapat mengerti mana saat anak capek, jenuh dan suka tidak bersemangat lagi dalam meneruskan belajarnya. Kita dapat mengajaknya bermain sejenak. Jangan menganggap bermain itu hanya melihat tv, maen game, internet. Kita dapat menyelingi waktu mereka dengan bermain namun masih ada system pembelajarannya. Misal kita ajak anak untuk 1 hari berbicara bahasa Indonesia. Itu termasuk system pembelajaran yang tidak nampak, kemudian ajjaklah mereka bermain tebak kata dan masih banyak lagi.
Ajari tanggung jawab
Memang belajar tanggung jawab itu sangat penting dalam seorang individu. Pertanyaannya sekarang, apakah anak SD sudah mampu kita terapkan dalam bertanggung jawab ?
Kita dapat melatih sikap tanggung jawab anak dengan sederhana. Misal di dalam sebuah keluarga tentu memiliki perabotan rumah tangga. Contohnya piring, gelas dan lain-lain. Kita dapat membuat perjanjian, ”anak satu mempunyai target memecahkan peralatan rumah tangga hanya 2 kali”. Suatu hari anak memecahkan piring, tidak perlu kita memarahinya. Kita memberi contoh jika ada piring yang pecah harus langsung dibersihkan. Begitu juga ketika selanjutnya mereka memecahkan yang kedua. Kita tanya baik-baik mengapa sampai pecah. Anak pasti menjawabnya, kemudian kiat dapat memberikan piring plastik dan menyuruh anak untuk mengulang kesalahannya. Secara tidak langsung kegiatan ini dapat melatih tanggung jawab, kehati-hatian dan penyimpulan. Bagaimana anak tersebut dapat menangkap semua ini.
Sekolah umumnya akan memberi banyak tugas untuk dipersiapkan anak di rumah dan di sekolah. Apakah mereka mengerjakan tugas-tugas itu dengan benar dan baik ? Seorang anak dapat bertanggung jawab mengerjakan tugas mereka di sekolah jika anda mengajar mereka untuk mengerjakan tanggung jawab di rumah.
Dan salahsatunya juga dapat mulai memberikan anak anda pekerjaan rumah tangga rutin setiap hari seperti memberihkan tempat tidur sendiri menurut jadwal yang spesifik. Pelatihan di rumah seperti itu akan membutuhkan banyak upaya di pihak anda karena perlu diawasi. Tetap hal itu akan mengajar anak anda rasa tanggung jawab yang mereka butuhkan agar berhasil di sekolah da di kemudian hari dalam kehidupan. Jika anak anda terlalu berat untuk melakukannya jangan paksa anak anda untuk melakukannya. Setidaknya dalam liburan sekolah merek dapat melakukannya rutin.
Disiplin
Jalankan disiplin dengan tegas namun dengan penuh kasih sayang. Jika anda selalu menuruti keinginan anak, maka mereka akan menjadi manja dan tidak bertanggung jawab. Problem lain bisa muncul jika anda terlalu memanjakan anak anda seperti seks bebas, narkoba, prestasi yang buruk dan masalah lainnya. Jika anak tidak diajarkan kedisiplinan sejak dini akan membuat semua kegiatannya runyam. Seperti terlambat sekolah, mengerjakan sesuatu llambat, sering tertinggal dengan yang lain, sering tidak mengerjakan tugas rumahnya dn masih banyak lagi.
Kesehatan
Kekebalan tubuh anak berbeda-beda. Namun setiap anak pasti tidak akan kuat daya tahan tubuhnya kalau mereka terlalu kecapekan. Sehingga diusahakan pada orang tua setiap pulang sekolah diberi waktu senggang untuk anak itu tidur siang agar sehingga energi yang keluar pada saat sekolah dapat kembali.
Jaga kesehatan anak anda agar prestasi belajarnya tidak terganggu. Buat jadwal jadwal tidur yang cukup untuk anak anda karena anak-anak yang kelelahan tidak dapat belajar dengan baik. Lalu hindari makanan seperti junk food, karena selain menyebabkan problem obesitas, juga mendatangkan pengaruh yang buruk terhadap kesanggupannya untuk berkonsentrasi.
Jadi teman terbaik
Jadilah teman yang baik untuk anak anda. Luangkan waktu untuk berbagai hal dengan mereka. Seorang anak membutuhkan semua orang yang matang yang bisa ia dapatkan. Apalagi orang tua adalah orang yang anak-anak anggap sebagai orang yang serba tau dan menjadikan patokan. Orang tua harus bisa membuat anaknya nyaman senyaman mungkin karena kalau tidak seperti itu bisa-bisa anak akan mencari informasi yng mereka ingin ketahui diluar sana. Itu membuat anak menjadi rentan dengan masalah sekarang ini. Karena diluar sana belum tentu sesuai dengan tata aturan orang tua buat sendiri. Mulai bertanya tentang keadaannya dan tentang bagainama hari-harinya. Pasti mereka akan bercerita panjang lebar. Dan jangan sampai anda jenuh mendengar cerita dri anak apa lagi membentak mereka untuk berhenti bercerita.
Sebagai orang tua, anda dapat menghindari banyak masalah dan kekhawatiran atas pendidikan anak anda yang mengingat bahwa kerja sama yang sukses dibangun diatas komunikasi yang baik. Kerjasama yang baik dengan para pendidik disekolah juga dapat membantu melindungi anak anda.
2.4 Pengplikasian Pembelajaran yang Efektif untuk Anak SD
Guru harus kreatif dalam mengajar. Tidak hanya aktif dalam mengajar namun harus aktif dalam memahami peserta didiknya. Dalam mata pelajaran anak SD cukup banyak salah satunya adalah sastra. Dalam sastra anak SD cukup bermacam-macam, contohnya: puisi, drama, pembuatan cerita-cirita dan banyak lagi. Tentunya guru harus pintar-pintar berkreasi agar anak dapat mewujudkan semua hasil karyanya.
Kita dapat mengaplikasikan pengajaran yang diselingi bermain namun masih dalam konsep pembelajaran. Diatas kita sudah membahas masalah sifat anak. Anak tidak bisa berdiam diri dan duduk manis dalam waktu 2jam. Anak suka bergerak, banyak orang beranggapan bahwa sifat itu sangat merugikan. Apalagi guru, mereka merasa bahwa mereka tidak dapat mengendalikan suasana kelas. Kita dapat mengaplikasikan ke dalam sebuah kegiatan yang membuat anak terampil dan mandiri. Kita dapat membentuk kelompok. Satu kelompok terdiri dari beberapa siswa. Terangkan apa yang akan mereka bahas dan biarkan mereka mengerjakannnya bersama-sama.
Menciptakan suasana kelas yang demonkrasi adalah hal yang membuat anak lebih aktif bertanya, aktif mengerjakan. Karena peserta didik akan mudah mengingat kalau mereka langsung mengerjakannya sendiri. Maka dari itu usahakan anak selalu mempraktekannya sendiri. Sekarang tidak jamannya guru menerangkan di depan. Sekarang anak yang aktif dalam bertanya.
Kita juga dapat membuat permainan-permainan dalam pembelajaran. Agar anak tidak jenuh dan bosan. Kita juga membuat kelas senyaman mungkin. Kelas yang kondusif dalam sekolah dasar adalah kelas yang mampu menampung semua aspek. Di dalam kelas tersebut terdapat mading yang berisi karya siswa siswi sendiri. Kemudian gambar-gambar penunjang yang dapat mengingatkan anak jika sudah melihat gambar tersebut.







3. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
^ Karakteristik anak adalah
Selalu tergesa-gesa dalam mengerjakan segala sesuatu
Tidak menghargai proses, yang penting adalah hasil
Mudah bosan
Belum bisa membedakan mana yang benarr dan yang salah
Berimajinasi tinggi
Imitasi, selalu meniru dan mencontoh tingkah laku orang yang lebih tua darinya maupun tokoh idolanya
Apa yang dia lihat itu yang dia yakini
Suka berkelompok dengan teman-teman sebayanya
Selalu ingin tahu berbagai hal yang baru di dengar atau di lihatnya
Selalu melebih-lebihkan sesuatu yang dibicarakan
Bangga dengan sesuatu yang dimilikinya (suka pamer)
Lebih meuruti apa yang dikatakan gurunya
Cara berfikirnyasederhana
Egois
Suka mencari perhatian
Susah diatur
Suka mempengaruhi teman yang lain
Masih butuh diperintah untuk melakukan kegiatan
Mudah tertarik atau antusias
Suka bergerak
1. Terhadap peserta didik harus ada pendekatan yang intensif
2. Dukungan orangtua, kerjasama dengan guru, disiplin, mengajarkan tanggung jawab, menjadi teman yang baik adalah kunci pendidikan yang baik
3. setiap guru mempunyai kreatifitas dalam mengajar

1 komentar:

  1. Assalamkum , Ijin Shere, Syukur-syukur Berguna Kami Produsen & Supplier Furniture Mungkin Bisa Di Add PIN saya Buat Silatuhrahmi, Atau Nambah-nambah Relasi Dengan Kami.
    Pin: 29B6FE54
    Call Us : 082-220-960-468.
    Email: fauzulghufron@gmail.com
    web:www.galeryfurniturejepara.com
    web: www.indomebeljati.com,
    Addres: JL. Jepara -Kudus, Desa Tahunan, Kec Tahunan, Kab Jepara, Jawa Tengah, Indonesia , Pos:59451, Dengan Senag Hati Menjalin Silatuhrahmi dengan anda Amin , Semoga Bermanfaat,

    BalasHapus